Surat Yusuf: ayat 8 - إذ قالوا ليوسف وأخوه أحب... - Indonesia

Tafsir Ayat 8, Surat Yusuf

إِذْ قَالُوا۟ لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَىٰٓ أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

Indonesia Terjemahan

(Yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.

Transliterasi Bahasa Inggris

Ith qaloo layoosufu waakhoohu ahabbu ila abeena minna wanahnu AAusbatun inna abana lafee dalalin mubeenin

Tafsir Ayat 8

Saudara-saudara Yusuf berkata sesama mereka, "Sesungguhnya ayah kita lebih banyak menyayangi Yusuf dan saudaranya Bunyamin dan lebih banyak menumpahkan perhatiannya kepada keduanya, padahal kitalah yang lebih berhak untuk disayangi dan diperhatikan, karena kita ini sudah menjadi orang dewasa yang kuat dan dapat membelanya serta memenuhi segala kebutuhannya. Sikap ayah kita itu bertentangan dengan keadilan dan persamaan hak antara anak-anak. Mengapa ayah lebih mengutamakan dua orang anak yang lemah dan tak berdaya itu dari pada kita yang kuat serta lebih sanggup berkhidmat dan berbakti kepadanya?" Sepintas lalu nampak dengan jelas kebenaran ucapan saudara-saudara Yusuf itu, seakan-akan Nabi Yakub a.s. telah membuat kekeliruan dengan tindakannya itu padahal dia seorang nabi yang selalu dibimbing Allah dalam segala sikap dan tindakannya. Menurut riwayat memang Yakub menumpah-kan perhatian yang besar terhadap Yusuf, karena ada firasat dan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Yusuf mempunyai keistimewaan pada sifat dan pembawaannya. Keistimewaan ini tidak dimiliki oleh saudara-saudaranya yang lain. Maka Yakub sangat menaruh harapan kepadanya, apalagi setelah ia mendengar Yusuf menceritakan mimpinya. Jika Yakub lebih cinta kepada Yusuf dan lebih banyak memperhatikannya, maka hal itu adalah wajar, sebab Yusuf dan Bunyamin masih kecil-kecil dan lebih banyak membutuhkan perhatian dan bimbingan orang tuanya dibanding saudara-saudaranya yang sudah besar. Hanya sifat iri dan dengki sajalah yang mendorong saudara-saudaranya untuk melakukan tindakan permusuhan terhadapnya, bukanlah karena ayah mereka sudah menyimpang dari jalan keadilan.

Pelajaran dari kisah itu dimulai ketika mereka saudara-saudara Nabi Yusuf satu ayah lain ibu berkata satu sama lain, "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandung-nya, yakni Bunyamin lebih dicintai ayah daripada kita, padahal kita adalah satu golongan yang kuat dan mampu membantu segala urusannya. Sungguh, ayah kita dalam kekeliruan yang nyata karena lebih mencintai Yusuf dan Bunyamin dari pada kita.

Yaitu, ketika saudara-saudara Yûsuf berkata kepada sesama mereka, "Sesungguhnya Yûsuf dan saudara kandungnya lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita adalah satu kelompok yang kuat dan lebih bermanfaat bagi ayah daripada mereka berdua. Dengan lebih menganakemaskan Yûsuf dan saudara kandungnya daripada kita, sesungguhnya ayah kita telah keliru dan jauh dari kebenaran. Padahal kebenaran itu amat jelas."

Ingatlah (ketika mereka berkata) yaitu sebagian saudara-saudara Nabi Yusuf kepada sebagian yang lain ("Sesungguhnya Yusuf) lafal Yusuf berkedudukan menjadi mubtada (dan saudaranya) yang sekandung yaitu Bunyamin (lebih dicintai) menjadi khabar dari lafal Yusuf tadi (oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita ini adalah satu golongan) kelompok yang kuat. (Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kesesatan) kekeliruan (yang nyata) kekeliruan yang jelas dikarenakan ia lebih menyayangi Yusuf dan saudara sekandungnya daripada kita.
Ayat 8 - Surat Yusuf: (إذ قالوا ليوسف وأخوه أحب إلى أبينا منا ونحن عصبة إن أبانا لفي ضلال مبين...) - Indonesia