Surah Al-Ankaboot (29): Baca Online dan Unduh - Indonesia Terjemahan

Halaman ini berisi semua ayat surah Al-Ankaboot selain Interpretasi semua ayat oleh Qur'an Kemenag (Long) (Qur'an Kemenag). Pada bagian pertama Anda dapat membaca surah العنكبوت yang disusun dalam halaman persis seperti yang ada dalam Al-Qur'an. Untuk membaca interpretasi sebuah ayat, klik nomornya.

Informasi Tentang Surah Al-Ankaboot

Surah Al-Ankaboot
سُورَةُ العَنكَبُوتِ
Halaman 396 (Ayat dari 1 sampai 6)

Dengarkan Surah Al-Ankaboot (Arab dan Indonesia terjemahan)

Interpretasi dari Surah Al-Ankaboot (Qur'an Kemenag (Long): Qur'an Kemenag)

Indonesia Terjemahan

Alif laam miim

Transliterasi Bahasa Inggris

Aliflammeem

Alif Lam Mim, lihat tafsir mengenai huruf-huruf hijaiyah pada awal Surah al-Baqarah

Indonesia Terjemahan

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

Transliterasi Bahasa Inggris

Ahasiba alnnasu an yutrakoo an yaqooloo amanna wahum la yuftanoona

Pada ayat ini, Allah bertanya kepada manusia yang telah mengaku beriman dengan mengucapkan kalimat syahadat bahwa apakah mereka akan dibiarkan begitu saja mengakui keimanan tersebut tanpa lebih dahulu diuji? Tidak, malah setiap orang beriman harus diuji lebih dahulu, sehingga dapat diketahui sampai di manakah mereka sabar dan tahan menerima ujian tersebut. Ujian yang mesti mereka tempuh itu bermacam-macam. Umpamanya perintah berhijrah (meninggalkan kampung halaman demi menyelamatkan iman dan keyakinan), berjihad di jalan Allah, mengendalikan syahwat, mengerjakan tugas-tugas dalam rangka taat kepada Allah, dan bermacam-macam musibah seperti kehilangan anggota keluarga, dan hawa panas yang kering yang menyebabkan tumbuh-tumbuhan mati kekeringan. Semua cobaan itu dimaksudkan untuk menguji siapakah di antara mereka yang sungguh-sungguh beriman dengan ikhlas dan siapa pula yang berjiwa munafik. Juga bertujuan untuk mengetahui apakah mereka termasuk orang yang kokoh pendiriannya atau orang yang masih bimbang dan ragu sehingga iman mereka masih rapuh. Maksud ayat ini dapat dilihat dalam ayat lain, yakni: Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (at-Taubah/9: 16) Dari paparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa setiap orang yang mengaku beriman tidak akan mencapai hakikat iman yang sebenarnya sebelum ia menempuh berbagai macam ujian. Ujian itu bisa berupa kewajiban seperti kewajiban dalam memanfaatkan harta benda, hijrah, jihad di jalan Allah, membayar zakat kepada fakir miskin, menolong orang yang sedang mengalami kesusahan dan kesulitan, dan bisa juga berupa musibah.

Indonesia Terjemahan

Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

Transliterasi Bahasa Inggris

Walaqad fatanna allatheena min qablihim falayaAAlamanna Allahu allatheena sadaqoo walayaAAlamanna alkathibeena

Orang-orang yang beriman dan berpegang teguh dengan keimanannya akan menghadapi berbagai macam penderitaan dan kesulitan. Mereka sabar dan tabah menahan penderitaan itu. Umpamanya Bani Israil yang beriman, telah diuji Allah dengan berbagai macam siksaan yang dijatuhkan Fir'aun kepadanya. Umat Nabi Isa yang beriman juga tidak luput dari azab dan kesengsaraan. Semuanya menjadi contoh dan pelajaran bagi umat beragama Islam ini. Dalam sebuah hadis Nabi saw dijelaskan: Diriwayatkan oleh Khabbab bin al-Aratt bahwa ia berkata, "Kami mengadukan kepada Rasulullah yang dalam keadaan tidur beralaskan sorbannya di sisi Ka'bah, kami mengatakan (bahwa kami menderita berbagai macam siksaan berat dari kaum musyrikin). Apakah kamu tidak akan menolong kami wahai Rasulullah, dengan cara engkau berdoa untuk keselamatan kami dari siksaan tersebut? Rasulullah menjawab, "Orang-orang sebelum kamu juga mengalami hal seperti ini, bahkan lebih hebat lagi. Seseorang yang karena keimanannya yang membaja kepada Tuhan ia dihukum, dan digali lubang khusus untuknya. Diletakkan gergaji di atas kepalanya. Kemudian gergaji itu diturunkan perlahan-lahan, sehingga tubuh orang tersebut terbelah dua. Ada pula yang badannya disisir dengan sisir besi runcing yang sudah dipanaskan. Namun mereka tidak mau mundur dari keyakinan agamanya. Demi Allah, agama ini pasti akan kutegakkan jua, sehingga amanlah musafir yang sedang dalam perjalanan dari shan'a' ke Hadramaut. Mereka tidak takut kecuali hanya kepada Allah, walaupun serigala-serigala mengelilingi binatang ternaknya. Tetapi kamu terlalu ingin cepat berhasil." (Riwayat al-Bukhari) Diriwayatkan dari Abi Sa'id al-Khudri bahwa dia berkata, "Saya memasuki rumah Rasulullah dan menjumpai beliau sedang tidak enak badan (demam). Saya meletakkan tangan di atas selimut beliau. Maka saya dapati rasa panas di atas selimut beliau. Saya berkata, 'Wahai Rasulullah, alangkah hebatnya panas ini. Rasulullah menjawab, 'Ya memang begitu. Kita sedang ditimpa cobaan yang berlipat ganda datangnya, tetapi pahalanya pun berlipat ganda diberikan Allah kepada kita. Saya bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat penderitaan yang dialaminya? Beliau menjawab, 'Nabi-nabi. Saya bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, lalu siapa lagi? 'Orang-orang yang saleh, jawab beliau." (Riwayat Ibnu Majah) Keterangan Rasulullah demikian diperkuat oleh ayat yang berbunyi: Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. (ali 'Imran/3: 146) Dengan beraneka ragam penderitaan itulah, Allah mengetahui siapakah yang betul-betul sempurna keimanannya, dan siapa pula yang menutupi kepalsuannya dengan sikap beriman. Allah akan membalas masing-masing mereka itu dengan apa yang pantas baginya. Ringkasnya, Allah melarang manusia berprasangka bahwa ia diciptakan dengan percuma begitu saja. Justru Allah akan menguji setiap manusia, untuk menentukan siapakah yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah. Derajat tersebut tidak mungkin diperoleh kecuali dengan menempuh ujian yang berat. Hidup ini memang penuh dengan perjuangan, baik kita enggan atau senang menghadapinya. Semakin tinggi tingkat kesabaran, makin tinggi pula kemenangan dan pengajaran yang akan diperoleh. Itulah sunah Allah yang berlaku bagi umat dahulu dan sekarang.

Indonesia Terjemahan

Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput (dari azab) Kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu.

Transliterasi Bahasa Inggris

Am hasiba allatheena yaAAmaloona alssayyiati an yasbiqoona saa ma yahkumoona

Seterusnya Allah memperingatkan, apakah masih ada segolongan manusia yang berprasangka bahwa orang-orang yang masih mengerjakan perbuatan jahat itu akan sanggup melemahkan Allah, sehingga Dia tidak kuasa mendatangkan balasan yang sebanding dengan perbuatannya. Apakah belum berlaku lagi ketetapan Tuhan bagi orang-orang zalim sebelumnya, di mana mereka telah disiksa dengan siksaan yang setimpal dengan kesalahan mereka? Menurut Ibnu 'Abbas, ayat ini turun sebagai kecaman kepada sejumlah tokoh musyrikin Mekah yang menganggap bahwa apa saja yang mereka kerjakan, tidak ada yang sanggup membalasnya. Mereka itu adalah al-Walid bin al-Mugirah, Abu Jahal, al-Aswad, al-'as bin Hisyam, 'Utbah bin Rabi'ah, al-Walid bin 'Utbah, 'Utbah bin Abi Mu'aith, Handhalah bin Abu Sufyan, dan al-'as bin Wa'il. Sesungguhnya pikiran yang demikian adalah keliru dan tidak benar. Allah tidak menjadikan sesuatu itu sia-sia. Dia menguji dan mendidik manusia dengan berbagai macam pengajaran, dengan maksud agar mereka memperoleh nur Ilahi yang terang benderang.

Indonesia Terjemahan

Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

Transliterasi Bahasa Inggris

Man kana yarjoo liqaa Allahi fainna ajala Allahi laatin wahuwa alssameeAAu alAAaleemu

Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang sangat menginginkan untuk bertemu dengan Allah dan memperoleh balasan amal dari-Nya di hari Kiamat, sepatutnya beramal dan menjauhi segala larangan yang mungkin menimbulkan kemurkaan-Nya. Sebab balasan untuk amal seseorang pasti akan datang. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui niat dan amal seseorang. Oleh karena itu, ayat ini merupakan peringatan agar setiap orang senantiasa berniat untuk mencapai apa yang diinginkannya, yakni keridaan Allah dan menanamkan rasa takut dalam hati sanubarinya akan azab dan siksa-Nya. Maksud "menemui Allah" dalam ayat ini ialah "memperoleh nikmat dalam surga sebagai balasan amal perbuatan baik", di mana puncak dari kenikmatan itu adalah dengan melihat Zat Allah itu sendiri. Sementara itu Ibnu 'Abbas menafsirkan dengan arti "hari Kebangkitan dan hari Perhitungan". Yang jelas makna yang terkandung dalam ayat ini mendorong seseorang untuk mempersiapkan diri dengan mengerjakan perbuatan baik sebanyak mungkin dan menjauhi sama sekali larangan-larangan Allah. Dengan demikian, mereka memperoleh kebahagiaan yang abadi di akhirat kelak. Jumhur ulama tafsir menafsirkan liqa'ullah dengan maut (kematian) yang sudah pasti datangnya. Namun dalam kata di atas terkandung pula arti janji Allah berupa balasan bagi amal baik dan siksaan untuk perbuatan jahat. Baik mati atau janji Allah, keduanya pasti akan datang.

Indonesia Terjemahan

Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Transliterasi Bahasa Inggris

Waman jahada fainnama yujahidu linafsihi inna Allaha laghaniyyun AAani alAAalameena

Allah menjelaskan bahwa seseorang yang sungguh-sungguh berjuang (berjihad), yang merupakan salah satu aspek dari ungkapan kerinduan menemui Allah, pada hakikatnya perjuangan itu untuk dirinya sendiri, bukan untuk Allah. Jihad berarti memerangi musuh dan melawan nafsu sendiri. Bisa juga berarti mengerahkan segala upaya untuk Allah dan bukan hanya bermakna perang. Orang yang akan memperoleh hasil dari perjuangannya adalah orang yang menyandarkan niatnya untuk memperoleh balasan dari Allah, Tuhan semesta alam. Allah tidak memerlukan apakah mereka akan berjuang untuk dirinya sendiri atau tidak berjuang sama sekali, sebab Dia Maha Kaya dari sekalian ciptaan-Nya. Dialah Yang Menguasai sekalian alam ini dan berbuat menurut kehendaknya sendiri. Inti dari jihad adalah sabar, baik jihad dalam memerangi musuh maupun jihad dalam mengendalikan nafsu. Orang yang sabar dalam berjihad berarti tahan dalam menghadapi cobaan dan tetap berpegang teguh kepada kebenaran yang telah diyakininya. Selain itu, ia juga berusaha mengatasi rintangan-rintangan dalam menegakkan kebenaran itu. Dalam ayat-ayat lain, Allah menegaskan bahwa faedah amaliah seseorang itu betul-betul untuk kepentingan dirinya. Sebagaimana firman Allah: Barang siapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba(-Nya). (Fussilat/41: 46) Dan firman Allah: Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. (al-Isra'/17: 7)
396