Surah Al-Aadiyaat: ayat 5 - فوسطن به جمعا... - Indonesia

Tafsir Ayat 5, Surah Al-Aadiyaat

فَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًا

Indonesia Terjemahan

dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,

Transliterasi Bahasa Inggris

Fawasatna bihi jamAAan

Tafsir Ayat 5

Allah bersumpah dengan kuda perang yang memperdengarkan suaranya yang gemuruh. Kuda-kuda yang memancarkan bunga api dari kuku kakinya karena berlari kencang. Kuda-kuda yang menyerang di waktu subuh untuk menyergap musuh di waktu mereka tidak siap siaga. Karena kencangnya lari kuda itu, debu-debu jadi beterbangan. Allah menyatakan bahwa kuda yang menyerang itu tiba-tiba berada di tengah-tengah musuh sehingga menyebabkan mereka panik. Allah bersumpah dengan kuda dan sifat-sifatnya dalam suasana perang bertujuan untuk membangkitkan semangat perjuangan di kalangan orang-orang Mukmin. Sudah selayaknya mereka bersifat demikian dengan membiasakan diri menunggang kuda dengan tangkas untuk menyerbu musuh. Mereka juga diperintahkan agar selalu siap siaga untuk terjun ke medan pertempuran bila genderang perang memanggil mereka untuk menghancurkan musuh yang menyerang, sebagaimana Allah berfirman: Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah dan musuhmu. (al-Anfal/8: 60). Allah bersumpah dengan kuda perang yang dalam keadaan berlari kencang, hilir-mudik, memancarkan percikan bunga api dari kakinya karena berlari kencang, dan dengan penyergapan di waktu subuh, menunjukkan bahwa kuda-kuda yang dipelihara itu bukan untuk kebanggaan. Hendaknya kuda yang dipuji adalah yang digunakan untuk memadamkan keganasan musuh, melumpuhkan kekuatan mereka, atau menghadang serangan mereka. Maksudnya, dalam ketangkasan berkuda terkandung faedah yang tidak terkira banyaknya. Di antaranya adalah dapat dipergunakan untuk mencari nafkah, cepat bergerak untuk suatu keperluan yang mendadak, digunakan untuk menyergap musuh, dan dapat mencapai tempat yang jauh dalam waktu yang singkat.

lalu menyerbu bersama dengan kepulan debu itu ke tengah-tengah kumpulan musuh dengan gagah berani.

Lalu menjadikan debu itu berada di tengah-tengah kumpulan musuh sehingga mereka merasa takut dan was-was.

(Dan menyerbu dalam kepulan debu ke tengah-tengah) artinya dengan membawa kepulan debu (kumpulan musuh) yang diserangnya; maksudnya kuda-kuda tersebut berada di tengah-tengah musuh dalam keadaan menyerang. Lafal Fawasathna yang kedudukannya sebagai Fi'il di'athafkan kepada Isim, karena mengingat bahwa semua Isim yang di'athafkan kepadanya mengandung makna Fi'il pula. Yakni demi yang berlari kencang, lalu mencetuskan api, lalu menerbangkan debu.
Ayat 5 - Surah Al-Aadiyaat: (فوسطن به جمعا...) - Indonesia