Surah Ad-Dhuhaa: ayat 6 - ألم يجدك يتيما فآوى... - Indonesia

Tafsir Ayat 6, Surah Ad-Dhuhaa

أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَـَٔاوَىٰ

Indonesia Terjemahan

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?

Transliterasi Bahasa Inggris

Alam yajidka yateeman faawa

Tafsir Ayat 6

Dalam ayat ini, Allah mengingatkan nikmat yang pernah diterima Nabi Muhammad dengan mengatakan, "Bukankah engkau hai Muhammad seorang anak yatim, tidak mempunyai ayah yang bertanggung jawab atas pendidikanmu, menanggulangi kepentingan serta membimbingmu, tetapi Aku telah menjaga, melindungi, dan membimbingmu serta menjauhkanmu dari dosa-dosa perilaku orang-orang Jahiliah dan keburukan mereka, sehingga engkau memperoleh julukan Manusia sempurna." Nabi saw hidup dalam keadaan yatim karena ayahnya meninggal dunia sedangkan ia masih dalam kandungan ibunya. Ketika lahir, Allah memelihara Muhammad saw dengan cara menjadikan kakeknya, Abdul Muththalib, mengasihi dan menyayanginya. Nabi Muhammad berada dalam asuhan dan bimbingannya sampai Abdul Muththalib wafat, sedang umur Nabi ketika itu delapan tahun. Dengan meninggalnya Abdul Muththalib, Nabi Muhammad menjadi tanggungan paman beliau, Abu thalib, berdasarkan wasiat dari Abdul Muththalib. Abu thalib telah mengerahkan semua perhatiannya untuk mengasuh Nabi saw, sehingga beliau meningkat dewasa dan diangkat menjadi rasul. Setelah Muhammad diangkat menjadi rasul, orang-orang Quraisy memusuhi dan menyakitinya, tetapi Abu thalib terus membelanya dari semua ancaman orang musyrik hingga Abu thalib wafat. Dengan wafatnya Abu thalib, bangsa Quraisy mendapat peluang untuk menyakiti Nabi dengan perantaraan orang-orang jahat di kalangan mereka yang menyebabkan beliau terpaksa hijrah. Betapa hebatnya penggemblengan Allah dan asuhan-Nya terhadap Nabi Muhammad. Biasanya keyatiman seorang anak menjadi sebab kehancuran akhlaknya karena tidak ada pengasuh dan pembimbing yang bertanggung jawab. Apalagi suasana dan sikap penduduk Mekah lebih dari cukup untuk menyesatkan Nabi saw. akan tetapi, perlindungan Allah yang sangat rapi dapat mencegah beliau menemani mereka. Dengan demikian, jadilah beliau seorang pemuda yang sangat jujur, terpercaya, tidak pernah berdusta, dan tidak pernah berlumur dengan dosa orang-orang Jahiliah.

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim ketika kedua orang tuamu wafat, lalu Dia melindungimu dalam asuhan kakek dan pamanmu? Ayah Nabi wafat ketika beliau dalam kandungan dan ibunya wafat ketika beliau berumur 6 tahun. Allah melindungi Nabi dalam asuhan kakeknya, ‘Abdul Muttalib, sampai usia 8 tahun, dilanjutkan oleh pamannya, Abù Tàlib, hingga sang paman wafat.

Bukankah Allah mendapatimu dalam keadaan yatim dan membutuhkan seseorang untuk memeliharamu, lalu Dia melindungimu dengan menyerahkan dirimu kepada orang yang dapat mengurusmu dengan baik?

(Bukankah Dia mendapatimu) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir atau menetapkan (sebagai seorang yatim) karena ayahmu telah mati meninggalkan kamu sebelum kamu dilahirkan, atau sesudahnya (lalu Dia melindungimu) yaitu dengan cara menyerahkan dirimu ke asuhan pamanmu Abu Thalib.
Ayat 6 - Surah Ad-Dhuhaa: (ألم يجدك يتيما فآوى...) - Indonesia