Surah Al-Muminun: ayat 5 - والذين هم لفروجهم حافظون... - Indonesia

Tafsir Ayat 5, Surah Al-Muminun

وَٱلَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَٰفِظُونَ

Indonesia Terjemahan

dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,

Transliterasi Bahasa Inggris

Waallatheena hum lifuroojihim hafithoona

Tafsir Ayat 5

Menjaga kemaluan dari perbuatan keji. Dalam ayat ini Allah menerangkan sifat kelima dari orang mukmin yang berbahagia, yaitu suka menjaga kemaluannya dari setiap perbuatan keji seperti berzina, mengerjakan perbuatan kaum Lut (homoseksual), onani, dan sebagainya. Bersanggama yang diperbolehkan oleh agama hanya dengan istri yang telah dinikahi dengan sah atau dengan jariahnya (budak perempuan) yang di-peroleh dari jihad fisabilillah, karena dalam hal ini mereka tidak tercela. Akan tetapi, barangsiapa yang berbuat di luar yang tersebut itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dalam ayat ini dan yang sebelumnya Allah menjelaskan bahwa kebahagiaan seorang hamba Allah itu tergantung kepada pemeliharaan kemaluannya dari berbagai penyalahgunaan supaya tidak termasuk orang yang tercela dan melampaui batas. Menahan ajakan hawa nafsu, jauh lebih ringan daripada menanggung akibat dari perbuatan zina itu. Allah telah memerintahkan Nabi-Nya supaya menyampaikan perintah itu kepada umatnya, agar mereka menahan pan-dangannya dan memelihara kemaluannya dengan firman: Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (an-Nur/24: 30)

Dan selain orang-orang yang disebut pada ayat-ayat sebelumnya, berbahagialah orang yang memelihara kemaluannya dan tidak menya-lurkan kebutuhan biologisnya melalui hal dan cara yang tidak dibenarkan, kecuali terbatas dalam melakukannya terhadap pasangan-pasangan mereka yang sah secara agama atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam menyalurkan kebutuhan biologis terhadap pasangan dan budak mereka itu tidak tercela, selama mereka tidak melanggar ketentuan yang ditetapkan oleh agama. Tetapi, barang siapa mencari pelampiasan hawa nafsu di balik itu, di antaranya dengan berbuat zina, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas ajaran agama dan moral, sehingga pantas menerima celaan atau siksa.

Mereka juga adalah orang-orang yang selalu menjaga diri agar tidak berhubungan dengan wanita(1). (1) Ayat 5--7 surat al-Mu'minûn ini berkaitan erat dengan beberapa ayat di awal surat al-Nûr. Ayat-ayat itu semua mengisyaratkan dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh perzinaan. Dari segi sosial, zina dapat berakibat tidak diketahuinya asal keturunan anak secara pasti. Sedangkan dari segi kesehatan, efek negatif zina dapat dibagi ke dalam dua hal. Pertama, secara fisik, zina dapat mengakibatkan penyakit gonore, sipilis (raja singa) dan luka. Dalam keadaan gawat, gonore dapat mengakibatkan komplikasi pada saluran kencing, persendian atau trakhoma yang dapat mengakibatkan kebutaan. Sedangkan sipilis dapat menyerang seluruh tubuh, sel-sel dan urat saraf. Pada puncaknya, hal itu dapat mengakibatkan kegilaan. Di samping itu, penyakit ini juga dapat berpengaruh pada keturunan. Bayi yang lahir dari orang yang menderita sipilis akan mudah mati atau cacat. Kedua, secara mental, zina dapat menimbulkan perasaan bersalah dan berdosa yang pada akhirnya dapat berakibat lemahnya saraf. Akibat pemborosan, orang dapat terkena kegilaan.

(Dan orang-orang yang terhadap kemaluannya mereka selalu memeliharanya) dari yang diharamkan.
Ayat 5 - Surah Al-Muminun: (والذين هم لفروجهم حافظون...) - Indonesia