Surat Al Haji: ayat 1 - يا أيها الناس اتقوا ربكم... - Indonesia

Tafsir Ayat 1, Surat Al Haji

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ ٱلسَّاعَةِ شَىْءٌ عَظِيمٌ

Indonesia Terjemahan

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).

Transliterasi Bahasa Inggris

Ya ayyuha alnnasu ittaqoo rabbakum inna zalzalata alssaAAati shayon AAatheemun

Tafsir Ayat 1

Ayat ini menghimbau agar manusia mawas diri serta menjaga dirinya dari azab Allah, dengan mengikuti perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Perintah itu berlaku sejak ayat ini diturunkan sampai datangnya hari Kiamat, yang ditandai dengan terjadinya gempa bumi yang amat dahsyat, menghancurleburkan seluruh yang ada dalam jagat raya ini. Allah memerintahkan yang demikian adalah karena guncangan dan malapetaka yang terjadi pada hari yang sangat hebat itu tiada taranya. Dalam firman Allah yang lain diterangkan guncangan dan gempa bumi yang terjadi pada hari itu. Allah berfirman: "Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya". (az-Zalzalah/99: 1-2) Dan firman Allah: "Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan. Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat". (al-Haqqah/69: 14-15) Dari ayat itu dipahami bahwa orang-orang yang bertakwa, tidak merasa ngeri dan takut pada hari Kiamat itu, karena mereka telah percaya bahwa hari Kiamat itu pasti terjadi, bahwa mereka telah yakin benar akan mendapat perlindungan dan pertolongan Allah pada hari itu, serta yakin pula bahwa tidak seorang pun yang dapat memberi perlindungan dan pertolongan pada hari itu selain dari Allah Yang Mahakuasa, Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Nya. Sebaliknya orang-orang yang ingkar kepada Allah; tidak mengikuti perintah-Nya dan tidak menghentikan larangan-larangan-Nya akan merasakan akibat guncangan bumi dan kehancuran dunia pada waktu itu, sebagai siksaan yang tiada taranya. Mereka tidak dapat menghindarkan diri daripadanya sedikit pun dan tidak ada seorang pun yang dapat menolong mereka, karena Allah hanya akan menolong dan melindungi hamba-hamba-Nya. Menurut suatu riwayat, bahwa ayat ini diturunkan pada malam hari, pada waktu terjadi peperangan Bani Mustalik, lalu Nabi Muhammad saw membacakan ayat ini kepada para sahabat. Setelah beliau membacakan ayat ini, beliau pun menangis dan para sahabat juga ada yang ikut menangis, ada yang gundah gulana dan ada pula yang merenungi ayat ini. Hal ini menunjukkan bagaimana kekhawatiran Nabi Muhammad saw dan para sahabat terhadap malapetaka yang besar yang terjadi pada hari Kiamat itu, sekalipun dalam diri mereka telah terpatri dengan kokoh iman dan kesabaran, dan mereka pun telah percaya bahwa Allah pasti menolong kaum Muslimin. Hari Kiamat adalah hari kehancuran dunia, merupakan masa peralihan dari masa kehidupan dunia yang fana ini beralih ke masa kehidupan akhirat yang kekal lagi abadi. Pada waktu itu terjadi suatu kejadian yang amat mengerikan, seluruh planet dan benda-benda angkasa satu dengan yang lain berbenturan, sehingga pecah berserakan menjadi kepingan-kepingan yang halus. Pada waktu itu lenyaplah segala yang ada di alam ini. Hanya yang tidak lenyap waktu itu ialah Tuhan Yang Mahakuasa, Maha Perkasa. Setelah alam fana ini lenyap semuanya, Allah menggantikannya dengan alam yang lain, yaitu alam akhirat. Pada waktu itu seluruh manusia dibangkitkan kembali dari kuburnya untuk ditimbang amal perbuatannya. Perbuatan baik dibalas dengan surga yang penuh kenikmatan, sedang perbuatan jahat dan buruk dibalas dengan siksa yang pedih di dalam neraka yang menyala-nyala. Pada waktu itulah manusia memperoleh keadilan yang hakiki dari Tuhannya, yang selama hidup di dunia mereka tidak memperolehnya. Kepercayaan akan adanya hari Kiamat termasuk salah satu dari rukun iman yang wajib diimani dan diyakini oleh setiap orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada Allah dan kepada Nabi Muhammad saw yang telah diutusnya. Hari Kiamat itu termasuk salah satu dari perkara yang gaib, karena itu sukar untuk mengemukakan bukti-bukti yang nyata tentang hari Kiamat. Akan tetapi jika seseorang telah percaya dengan sungguh-sungguh bahwa Allah Mahakuasa dan Mahaadil, Dia cinta dan kasih sayang kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, maka orang itu akan sampai kepada kepercayaan akan adanya hari Kiamat.

Ayat ini mengimbau agar manusia mawas diri serta menjaga diri-nya dari azab Allah pada hari Kiamat dengan beriman dan bertakwa. Wahai manusia! Saatnya kamu menyimak pesan Allah, Bertakwalah kepada Tuhanmu dengan beriman dan melaksanakan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya; sungguh, meskipun kamu belum mengalami, guncangan hari Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar, menyebabkan manusia takut, panik dan tak tahu harus berbuat apa.

[[22 ~ AL-HAJJ (IBADAH HAJI) Pendahuluan: Madaniyyah, 78 ayat ~ Surat yang terdiri atas 78 ayat ini termasuk kelompok surat-surat Madaniyyah, kecuali ayat 52, 53 54 dan 55. Surat ini diawali dengan perintah untuk takut kepada Allah dan peringatan tentang berbagai peristiwa menakutkan yang akan terjadi pada hari kiamat. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan bukti pembangkitan berupa gambaran tentang proses penciptaan manusia dan tumbuh- tumbuhan. Surat ini juga menyinggung sikap memperdebatkan Allah beserta akibatnya. Diteruskan dengan pembicaraan tentang hal ihwal ibadah haji--persoalan yang digunakan sebagai judul surat ini--dan keharusan untuk mengagungkan rincian amalan-amalannya. Setelah itu semua, surat ini berturut-turut membahas tentang izin Allah untuk melakukan peperangan demi membela diri, tentang pemberian hiburan kepada Nabi Muhammad atas perlakuan kaumnya dengan menyebutkan kisah perjalanan para rasul terdahulu dan penindasan kaum mereka, tentang bukti-bukti kekuasaan Allah, serta tentang batasan tugas rasul yang hanya berkewajiban memberi peringatan, bukan menciptakan orang baik. Pada bagian akhir, surat ini melontarkan tantangan kepada para sekutu Allah, yang didakwakan oleh orang-orang musyrik, untuk menunjukkan betapa bodohnya orang-orang musyrik itu. Mengapa? Karena para sekutu itu ternyata tidak mampu menciptakan lalat, makhluk Allah yang paling lemah itu. Bahkan bila lalat itu secara kebetulan mencuri sesuatu darinya, ia tidak mampu menyelamatkannya. Selanjutnya, disebutkan seruan untuk mengerjakan salat, zakat dan berjuang di jalan Allah. Seruan yang tidak dimaksudkan untuk terlalu membebani dan menimbulkan kesulitan itu adalah ajaran yang terkandung dalam agama Nabi Ibrâhîm, ayahanda Nabi Ismâ'îl dan moyang marga 'Adnâniyyah. Dengan memenuhi seruan-seruan itu, umat Islam kelak akan mendapatkan persaksian dari Rasulullah saw. bahwa beliau telah menyampaikan misi suci dari Allah. Di samping persaksian Rasul tersebut, mereka sendiri akan menjadi saksi, berdasarkan al-Qur'ân, atas bangsa-bangsa terdahulu, bahwa rasul-rasul mereka juga telah menyampaikan risalah suci. Dan terakhir, surat ini ditutup dengan pesan untuk meminta perlindungan kepada Allah, sebaik-baik pelindung dan penolong.]] Hai manusia, takutlah kalian akan siksa Tuhan. Dan ingatlah selalu akan hari kiamat, karena kegoncangan yang terjadi pada hari itu sangat dahsyat, mencekam dan menggetarkan semua makhluk hidup.

(Hai manusia!) yakni penduduk Mekah dan selainnya (Bertakwalah kepada Rabb kalian) takutlah kalian akan azab-Nya, yaitu dengan taat kepada-Nya (sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu) yakni saat gempa yang amat dahsyat menimpa bumi, lalu disusul dengan terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, itulah pertanda kiamat telah di ambang pintu (adalah suatu kejadian yang sangat besar) sangat mengejutkan manusia hal ini merupakan semacam azab.
Ayat 1 - Surat Al Haji: (يا أيها الناس اتقوا ربكم ۚ إن زلزلة الساعة شيء عظيم...) - Indonesia