Surat Al Anfaal: ayat 6 - يجادلونك في الحق بعدما تبين... - Indonesia

Tafsir Ayat 6, Surat Al Anfaal

يُجَٰدِلُونَكَ فِى ٱلْحَقِّ بَعْدَمَا تَبَيَّنَ كَأَنَّمَا يُسَاقُونَ إِلَى ٱلْمَوْتِ وَهُمْ يَنظُرُونَ

Indonesia Terjemahan

mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah nyata (bahwa mereka pasti menang), seolah-olah mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat (sebab-sebab kematian itu).

Transliterasi Bahasa Inggris

Yujadiloonaka fee alhaqqi baAAdama tabayyana kaannama yusaqoona ila almawti wahum yanthuroona

Tafsir Ayat 6

Allah menjelaskan bahwa di antara orang-orang mukmin ada yang membantah keputusan yang telah ditetapkan, yaitu keputusan menyerang musuh yang datang dari Mekah di bawah pimpinan Abu Jahal, padahal keputusan itu adalah kebenaran yang sudah nyata dan mereka telah dijanjikan kemenangan oleh Allah di mana saja mereka berada. Akan tetapi mereka mengelak dari keputusan itu, karena lebih menyukai menghadapi rombongan musuh di bawah pimpinan Abu Sufyan. Mereka mengelak untuk bertempur dengan pasukan musuh yang datang dari Mekah dan digambarkan oleh Allah, seolah-olah mereka itu dihalau kepada kematian. Mereka memberikan alasan bahwa mereka belum mempersiapkan segala-galanya untuk berperang. Dalam hal ini mereka seolah-olah berusaha membelokkan pengertian bahwa janji kemenangan yang akan diberikan Allah kepada orang-orang Muslimin ialah kafilah Abu Sufyan. Itulah sebabnya maka Allah menggambarkan keadaan mereka seolah-olah mereka melihat sebab-sebab kematian itu. Apabila ditinjau dari segi strategi perang maka keputusan Nabi untuk menghadapi bala tentara Quraisy meskipun yang dilengkapi dengan perlengkapan perang yang cukup adalah tepat, karena seumpama serangan Rasul ditujukan kepada rombongan unta yang datang dari Syam, niscaya kaum Muslimin akan menjadi sasaran yang empuk bagi bala tentara Quraisy yang datang memberi perlindungan kepada Abu Sufyan, karena orang-orang Quraisy dapat memukul kaum Muslimin dari belakang. Hal ini karena bala tentara Quraisy sudah menduga sebelumnya bahwa orang-orang Islam sudah siap untuk menghadang rombongan unta Abu Sufyan.

Sebagai bukti ketidaksenangan mereka untuk keluar ke Badar, mereka, yakni golongan yang enggan berperang itu membantahmu wahai Nabi Muhammad tentang kebenaran, yakni keharusan keluar kota menghadang kafilah setelah nyata bahwa mereka pasti akan menang sesuai janji Allah. Karena ketidaksenangan mereka yang didasari rasa enggan dan takut pada akibat-akibat perang itu, seakan-akan ketika berangkat menuju medan laga, mereka bagaikan orang yang dihalau menuju kepada kematian, sedang mereka terus-menerus melihat sebab-sebab kematian itu.

Golongan yang enggan berperang itu membantahmu dan berusaha mempertahankan pendapat sendiri dengan maksud menentang perintah yang benar untuk berjihad. Karena pada saat yang bersamaan kelompok itu bersama kolega-kolega mereka tengah berangkat mencegat iring-iringan kafilah Quraisy yang berangkat ke Syam untuk merampas harta mereka. Akan tetapi usaha mereka menemui kegagalan. Mereka kemudian kembali ke Madinah dan bergabung dengan pasukan Nabi, setelah Nabi sendiri memberitahukan melalui wahyu, bahwa Tuhan telah menjanjikan kemenangan dan orang-orang musyrik akan menjadi gentar. Karena rasa enggan dan takut pada akibat-akibat perang itu, seolah-olah ketika berangkat menuju medan laga, mereka bagaikan orang yang digiring menuju kematian, dengan menyaksikan sebab-sebab kematian itu.

(Mereka membantahmu tentang kebenaran) yaitu tentang alternatif berperang (sesudah nyata) sesudah jelas bagi mereka bahwa mereka pasti menang (seolah-olah mereka dihalau kepada kematian sedang mereka melihat) kematian itu secara terang-terangan yang membuat mereka tidak senang kepadanya.
Ayat 6 - Surat Al Anfaal: (يجادلونك في الحق بعدما تبين كأنما يساقون إلى الموت وهم ينظرون...) - Indonesia