Dalam ayat ini ditegaskan bahwa agama tauhid ini adalah agama untuk seluruh manusia, dan merupakan agama yang satu, yaitu sama dalam akidah, meskipun berbeda dalam syariat.
Rasulullah bersabda, "Kami para nabi seperti ibarat saudara-saudara se ayah, agama kami satu." (Riwayat al-Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari Abu Hurairah.)
Kemudian pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa Allah adalah Tuhan bagi seluruh umat manusia. Oleh sebab itu kepada-Nya sajalah mereka harus menyembah.
Pada ayat sebelumnya dijelaskan kisah para nabi seperti Nabi Ibrahim, Lut, Ishak, Yakub, Nuh, Dawud, Sulaiman, Ayub, Ismail, Idris, Zulkifli, Yunus, Zakaria, dan Yahya. Mereka mengajarkan prinsip tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya. Sungguh, agama tauhid yang diajarkan oleh para nabi inilah agama kamu, agama yang sama dengan yang diajarkan Rasulullah berdasarkan Al-Qur’an, yaitu agama yang satu untuk seluruh umat, agama penyerahan diri kepada Allah. Dan Aku, Allah, adalah Tuhanmu, yang menciptakan langit dan bumi; maka sembahlah Aku sepanjang hayat kamu, Tuhan yang menghidupkan dan mematikan kamu.
Agama Islam ini benar-benar agama yang harus kalian jaga pada saat masih utuh, serasi, dan tidak ada pertentangan antara hukum-hukumnya. Dari itu, janganlah kalian berpecah belah hingga menjadi berkelompok-kelompok dan berpartai-partai! Aku adalah pencipta dan pengatur urusan kalian. Maka beribadahlah kepada-Ku, dan jangan menyekutukan-Ku!
(Sesungguhnya ini) agama Islam atau agama tauhid ini (adalah agama kalian) hai orang-orang yang diajak berbicara. Maksudnya, kalian wajib memeluknya (agama yang satu) lafal ayat ini berkedudukan menjadi Hal yang bersifat tetap (dan Aku adalah Rabb kalian, maka sembahlah Aku) tauhidkan atau esakanlah Aku.