Surat Al Haaqqa (69): Baca Online dan Unduh - Indonesia Terjemahan

Halaman ini berisi semua ayat surah Al-Haaqqa selain Interpretasi semua ayat oleh Qur'an Kemenag (Long) (Qur'an Kemenag). Pada bagian pertama Anda dapat membaca surah الحاقة yang disusun dalam halaman persis seperti yang ada dalam Al-Qur'an. Untuk membaca interpretasi sebuah ayat, klik nomornya.

Informasi Tentang Surat Al Haaqqa

Surah Al-Haaqqa
سُورَةُ الحَاقَّةِ
Halaman 568 (Ayat dari 35 sampai 52)

Dengarkan Surat Al Haaqqa (Arab dan Indonesia terjemahan)

Interpretasi dari Surat Al Haaqqa (Qur'an Kemenag (Long): Qur'an Kemenag)

Indonesia Terjemahan

Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini.

Transliterasi Bahasa Inggris

Falaysa lahu alyawma hahuna hameemun

Dalam ayat ini diterangkan keadaan orang musyrik di dalam neraka: 1.Mereka tidak mempunyai seorang pun teman atau penolong. Sebagaimana diketahui bahwa manusia itu adalah makhluk sosial. Hidup manusia yang berbahagia adalah jika mereka dapat memenuhi kepentingan pribadinya dan kepentingan hidup dalam pergaulan bermasyarakat. Jika di dunia dalam keadaan biasa, manusia merasa tersiksa hidup sendirian, tentu di akhirat akan lebih tersiksa lagi. 2.Makanan mereka adalah darah dan nanah, suatu makanan yang tidak termakan oleh orang ketika hidup di dunia.

Indonesia Terjemahan

Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.

Transliterasi Bahasa Inggris

Wala taAAamun illa min ghisleenin

Dalam ayat ini diterangkan keadaan orang musyrik di dalam neraka: 1.Mereka tidak mempunyai seorang pun teman atau penolong. Sebagaimana diketahui bahwa manusia itu adalah makhluk sosial. Hidup manusia yang berbahagia adalah jika mereka dapat memenuhi kepentingan pribadinya dan kepentingan hidup dalam pergaulan bermasyarakat. Jika di dunia dalam keadaan biasa, manusia merasa tersiksa hidup sendirian, tentu di akhirat akan lebih tersiksa lagi. 2.Makanan mereka adalah darah dan nanah, suatu makanan yang tidak termakan oleh orang ketika hidup di dunia.

Indonesia Terjemahan

Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.

Transliterasi Bahasa Inggris

La yakuluhu illa alkhatioona

Makanan yang dimakan oleh orang kafir itu, yang terdiri dari darah dan nanah, adalah makanan yang sangat jijik dan tiada termakan oleh siapa pun. Hal ini menunjukkan gambaran kehidupan neraka yang penuh kehinaan.

Indonesia Terjemahan

Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat.

Transliterasi Bahasa Inggris

Fala oqsimu bima tubsiroona

Menurut Muqatil bahwa ayat-ayat ini diturunkan berhubungan dengan sikap para pemuka Quraisy ketika mendengar bacaan ayat-ayat Al-Qur'an, seperti perkataan al-Walid bin al-Mugirah bahwa sesungguhnya Muhammad seorang pesihir, perkataan Abu Jahal bahwa Muhammad seorang penyair, dan perkataan 'Uqbah bahwa Muhammad seorang tukang tenung. Ayat ini membantah perkataan-perkataan itu. Allah menegaskan kepada orang musyrik Mekah dengan bersumpah dengan makhluk-Nya, baik yang dapat dilihat, diketahui, dan dirasakan dengan pancaindra maupun tidak, bahwa Al-Qur'an yang diturunkan kepada Muhammad itu benar-benar wahyu dari-Nya. Al-Qur'an bukan perkataan Muhammad atau perkataan yang diada-adakan Muhammad kemudian dikatakan sebagai firman Allah. Dari perkataan bima tubsirun (segala yang dapat kamu lihat) dapat dipahami bahwa sebenarnya orang musyrik Mekah seharusnya dapat meyakinkan bahwa Al-Qur'an itu berasal dari Allah, bukan buatan Muhammad. Hal ini berdasarkan pada pengetahuan yang ada pada mereka, seperti pengetahuan tentang Muhammad, pengetahuan tentang gaya bahasa dan keindahan bahasa Arab yang terdapat dalam Al-Qur'an, dan isi Al-Qur'an itu sendiri. Kemudian dari perkataan "wama la tubsirun" (dan apa yang tidak kamu lihat) dipahami bahwa banyak hal yang tidak diketahui oleh orang musyrik Mekah. Jika mereka mengetahui yang demikian itu, tentu akan dapat menambah keyakinan dan kepercayaan mereka kepada Muhammad.

Indonesia Terjemahan

Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.

Transliterasi Bahasa Inggris

Wama la tubsiroona

Menurut Muqatil bahwa ayat-ayat ini diturunkan berhubungan dengan sikap para pemuka Quraisy ketika mendengar bacaan ayat-ayat Al-Qur'an, seperti perkataan al-Walid bin al-Mugirah bahwa sesungguhnya Muhammad seorang pesihir, perkataan Abu Jahal bahwa Muhammad seorang penyair, dan perkataan 'Uqbah bahwa Muhammad seorang tukang tenung. Ayat ini membantah perkataan-perkataan itu. Allah menegaskan kepada orang musyrik Mekah dengan bersumpah dengan makhluk-Nya, baik yang dapat dilihat, diketahui, dan dirasakan dengan pancaindra maupun tidak, bahwa Al-Qur'an yang diturunkan kepada Muhammad itu benar-benar wahyu dari-Nya. Al-Qur'an bukan perkataan Muhammad atau perkataan yang diada-adakan Muhammad kemudian dikatakan sebagai firman Allah. Dari perkataan bima tubsirun (segala yang dapat kamu lihat) dapat dipahami bahwa sebenarnya orang musyrik Mekah seharusnya dapat meyakinkan bahwa Al-Qur'an itu berasal dari Allah, bukan buatan Muhammad. Hal ini berdasarkan pada pengetahuan yang ada pada mereka, seperti pengetahuan tentang Muhammad, pengetahuan tentang gaya bahasa dan keindahan bahasa Arab yang terdapat dalam Al-Qur'an, dan isi Al-Qur'an itu sendiri. Kemudian dari perkataan "wama la tubsirun" (dan apa yang tidak kamu lihat) dipahami bahwa banyak hal yang tidak diketahui oleh orang musyrik Mekah. Jika mereka mengetahui yang demikian itu, tentu akan dapat menambah keyakinan dan kepercayaan mereka kepada Muhammad.

Indonesia Terjemahan

Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,

Transliterasi Bahasa Inggris

Innahu laqawlu rasoolin kareemin

Menurut Muqatil bahwa ayat-ayat ini diturunkan berhubungan dengan sikap para pemuka Quraisy ketika mendengar bacaan ayat-ayat Al-Qur'an, seperti perkataan al-Walid bin al-Mugirah bahwa sesungguhnya Muhammad seorang pesihir, perkataan Abu Jahal bahwa Muhammad seorang penyair, dan perkataan 'Uqbah bahwa Muhammad seorang tukang tenung. Ayat ini membantah perkataan-perkataan itu. Allah menegaskan kepada orang musyrik Mekah dengan bersumpah dengan makhluk-Nya, baik yang dapat dilihat, diketahui, dan dirasakan dengan pancaindra maupun tidak, bahwa Al-Qur'an yang diturunkan kepada Muhammad itu benar-benar wahyu dari-Nya. Al-Qur'an bukan perkataan Muhammad atau perkataan yang diada-adakan Muhammad kemudian dikatakan sebagai firman Allah. Dari perkataan bima tubsirun (segala yang dapat kamu lihat) dapat dipahami bahwa sebenarnya orang musyrik Mekah seharusnya dapat meyakinkan bahwa Al-Qur'an itu berasal dari Allah, bukan buatan Muhammad. Hal ini berdasarkan pada pengetahuan yang ada pada mereka, seperti pengetahuan tentang Muhammad, pengetahuan tentang gaya bahasa dan keindahan bahasa Arab yang terdapat dalam Al-Qur'an, dan isi Al-Qur'an itu sendiri. Kemudian dari perkataan "wama la tubsirun" (dan apa yang tidak kamu lihat) dipahami bahwa banyak hal yang tidak diketahui oleh orang musyrik Mekah. Jika mereka mengetahui yang demikian itu, tentu akan dapat menambah keyakinan dan kepercayaan mereka kepada Muhammad.

Indonesia Terjemahan

dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.

Transliterasi Bahasa Inggris

Wama huwa biqawli shaAAirin qaleelan ma tuminoona

Al-Qur'an bukan syair seperti yang biasa diucapkan penyair-penyair mereka, karena Al-Qur'an di samping indah susunan gaya bahasanya juga mempunyai isi yang dalam. Syair-syair yang diucapkan para penyair mereka tidak memiliki susunan gaya bahasa seindah susunan dan gaya bahasa Al-Qur'an dan tidak mempunyai arti yang tinggi. Banyak terdapat ayat Al-Qur'an yang menantang orang musyrik agar membuat yang serupa atau sebanding dengan Al-Qur'an, tetapi mereka tidak sanggup melakukannya. Dan jika kamu meragukan (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. (al-Baqarah/2: 23-24) Ditegaskan pula bahwa Al-Qur'an itu juga bukan berasal dari perkataan tukang tenung. Biasanya tukang tenung teman setan karena mereka menenung itu semata-mata mencari-cari bisikan setan. Padahal Al-Qur'an mencela perbuatan setan, sehingga dengan demikian, ia bukan bisikan setan dan bukan pula hasil tukang tenung. Sehubungan dengan itu, ayat ini menyanggah orang-orang musyrik agar tidak buru-buru berkesimpulan bahwa Al-Qur'an itu adalah tenung hanya karena belum atau tidak mengetahui isi Al-Qur'an. Sangat sedikit di antara mereka yang mau beriman kepada Al-Qur'an ketika itu, dan mau mengambil pelajaran dari isinya. Mukjizat Qur'an terletak pada isi. Makin tinggi ilmu pengetahuan seseorang, akan makin mudah mencerna maksudnya, di samping nilai bahasanya. Umat Islam Indonesia pada umumnya kesulitan membuktikan dan mengetahui letak kemukjizatan Al-Qur'an dari segi bahasa, karena untuk mengetahui ketinggian susunan kata-kata haruslah dapat merasakan keindahan gaya dan bahasa itu sendiri. Oleh karena itu, untuk mengetahui ketinggian Al-Qur'an, cukup dengan mengetahui pendapat dan sikap para sastrawan Arab penantang Islam terhadap Al-Qur'an itu. Di antaranya adalah Abu al-Walid, yaitu seorang pemimpin dan sastrawan Arab yang terkenal pada masa itu. Ia pernah diutus kaumnya kepada Nabi saw untuk meminta beliau menghentikan dakwahnya. Mendengar permintaan Abu al-Walid itu, Nabi saw membaca Surah Fussilat/41 dari ayat pertama hingga akhir ayat 14. Abu al-Walid terpesona mendengar ayat-ayat itu, sehingga ia termenung memikirkan keindahan gaya bahasanya. Lalu ia langsung kembali kepada kaumnya. Ketika ditanya tentang hasil pertemuan itu, ia mengatakan kepada kaumnya, "Aku belum pernah mendengar kata-kata yang seindah itu. Apa yang dibaca itu bukanlah syair, sihir, atau kata-kata ahli tenung. Mendengar jawaban Abu al-Walid, mereka menuduh bahwa ia telah terkena sihir oleh Muhammad dan berkhianat kepada agama nenek moyang mereka. Di antara pemuka dan sesepuh Quraisy adalah al-Walid bin al-Mugirah. Orang ini pernah mendengar ayat-ayat Al-Qur'an yang dibacakan Nabi. Maka ia berkata kepada kaumnya (Bani Makhzum), "Baru-baru ini aku mendengar dari Muhammad suatu ucapan yang menurutku bukanlah perkataan manusia atau jin. Ucapan itu enak didengar, bagus disimak, laksana sebatang pohon, yang atasnya berbuah, dan bawahnya terhunjam ke tanah. Dia benar-benar unggul dan tidak akan dapat diungguli. Di samping dua orang tersebut, banyak juga sastrawan Arab pada waktu itu yang mencoba membuat yang serupa ayat-ayat Al-Qur'an , tetapi tidak seorang pun yang sanggup melakukannya. Dari kedua ayat ini dapat dipahami bahwa sangat sedikit di antara kaum musyrik Mekah yang mengakui bahwa Al-Qur'an adalah kitab yang diturunkan Allah kepada Muhammad, begitu juga yang mengambil pelajaran dari isinya. Yang demikian itu adalah karena: 1.Mereka takut dikucilkan oleh kaumnya dengan mempelajari Al-Qur'an, walaupun hati dan pikiran mereka telah mengakuinya, seperti halnya pada Abu al-Walid dan al-Walid bin al-Mugirah. 2.Sebahagian mereka tidak mengetahui isinya karena tidak mau mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. Mereka lebih dahulu mendustakannya.

Indonesia Terjemahan

Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya.

Transliterasi Bahasa Inggris

Wala biqawli kahinin qaleelan ma tathakkaroona

Al-Qur'an bukan syair seperti yang biasa diucapkan penyair-penyair mereka, karena Al-Qur'an di samping indah susunan gaya bahasanya juga mempunyai isi yang dalam. Syair-syair yang diucapkan para penyair mereka tidak memiliki susunan gaya bahasa seindah susunan dan gaya bahasa Al-Qur'an dan tidak mempunyai arti yang tinggi. Banyak terdapat ayat Al-Qur'an yang menantang orang musyrik agar membuat yang serupa atau sebanding dengan Al-Qur'an, tetapi mereka tidak sanggup melakukannya. Dan jika kamu meragukan (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. (al-Baqarah/2: 23-24) Ditegaskan pula bahwa Al-Qur'an itu juga bukan berasal dari perkataan tukang tenung. Biasanya tukang tenung teman setan karena mereka menenung itu semata-mata mencari-cari bisikan setan. Padahal Al-Qur'an mencela perbuatan setan, sehingga dengan demikian, ia bukan bisikan setan dan bukan pula hasil tukang tenung. Sehubungan dengan itu, ayat ini menyanggah orang-orang musyrik agar tidak buru-buru berkesimpulan bahwa Al-Qur'an itu adalah tenung hanya karena belum atau tidak mengetahui isi Al-Qur'an. Sangat sedikit di antara mereka yang mau beriman kepada Al-Qur'an ketika itu, dan mau mengambil pelajaran dari isinya. Mukjizat Qur'an terletak pada isi. Makin tinggi ilmu pengetahuan seseorang, akan makin mudah mencerna maksudnya, di samping nilai bahasanya. Umat Islam Indonesia pada umumnya kesulitan membuktikan dan mengetahui letak kemukjizatan Al-Qur'an dari segi bahasa, karena untuk mengetahui ketinggian susunan kata-kata haruslah dapat merasakan keindahan gaya dan bahasa itu sendiri. Oleh karena itu, untuk mengetahui ketinggian Al-Qur'an, cukup dengan mengetahui pendapat dan sikap para sastrawan Arab penantang Islam terhadap Al-Qur'an itu. Di antaranya adalah Abu al-Walid, yaitu seorang pemimpin dan sastrawan Arab yang terkenal pada masa itu. Ia pernah diutus kaumnya kepada Nabi saw untuk meminta beliau menghentikan dakwahnya. Mendengar permintaan Abu al-Walid itu, Nabi saw membaca Surah Fussilat/41 dari ayat pertama hingga akhir ayat 14. Abu al-Walid terpesona mendengar ayat-ayat itu, sehingga ia termenung memikirkan keindahan gaya bahasanya. Lalu ia langsung kembali kepada kaumnya. Ketika ditanya tentang hasil pertemuan itu, ia mengatakan kepada kaumnya, "Aku belum pernah mendengar kata-kata yang seindah itu. Apa yang dibaca itu bukanlah syair, sihir, atau kata-kata ahli tenung. Mendengar jawaban Abu al-Walid, mereka menuduh bahwa ia telah terkena sihir oleh Muhammad dan berkhianat kepada agama nenek moyang mereka. Di antara pemuka dan sesepuh Quraisy adalah al-Walid bin al-Mugirah. Orang ini pernah mendengar ayat-ayat Al-Qur'an yang dibacakan Nabi. Maka ia berkata kepada kaumnya (Bani Makhzum), "Baru-baru ini aku mendengar dari Muhammad suatu ucapan yang menurutku bukanlah perkataan manusia atau jin. Ucapan itu enak didengar, bagus disimak, laksana sebatang pohon, yang atasnya berbuah, dan bawahnya terhunjam ke tanah. Dia benar-benar unggul dan tidak akan dapat diungguli. Di samping dua orang tersebut, banyak juga sastrawan Arab pada waktu itu yang mencoba membuat yang serupa ayat-ayat Al-Qur'an , tetapi tidak seorang pun yang sanggup melakukannya. Dari kedua ayat ini dapat dipahami bahwa sangat sedikit di antara kaum musyrik Mekah yang mengakui bahwa Al-Qur'an adalah kitab yang diturunkan Allah kepada Muhammad, begitu juga yang mengambil pelajaran dari isinya. Yang demikian itu adalah karena: 1.Mereka takut dikucilkan oleh kaumnya dengan mempelajari Al-Qur'an, walaupun hati dan pikiran mereka telah mengakuinya, seperti halnya pada Abu al-Walid dan al-Walid bin al-Mugirah. 2.Sebahagian mereka tidak mengetahui isinya karena tidak mau mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. Mereka lebih dahulu mendustakannya.

Indonesia Terjemahan

Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.

Transliterasi Bahasa Inggris

Tanzeelun min rabbi alAAalameena

Al-Qur'an benar-benar berasal dari Tuhan Maha Pencipta, Maha Pengatur, Maha Penjaga dan Maha Menguasai seluruh alam.

Indonesia Terjemahan

Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,

Transliterasi Bahasa Inggris

Walaw taqawwala AAalayna baAAda alaqaweeli

Kedua ayat ini menegaskan bahwa Al-Qur'an itu benar-benar berasal dari Allah, bukan buatan Muhammad, syair, atau khayalan tukang tenung, karena tidak seorang makhluk pun yang sanggup membuat seperti ayat-ayat Al-Qur'an itu. Allah menegaskan bahwa seandainya Nabi Muhammad mengatakan sesuatu tentang-Nya dan mengucapkan perkataan yang dikatakannya berasal dari-Nya, padahal Ia tidak pernah menyatakan atau mengatakannya, Allah pasti pegang tangan kanannya untuk menerima hukuman dari-Nya. Bagi Allah tidaklah berat dan sukar menghukumnya dengan hukuman yang sangat besar sekalipun, karena Ia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ungkapan "memegang tangan kanan" (al-akhdhu bil yamin) dalam ayat ini merupakan ungkapan untuk suatu tindakan yang dilakukan terhadap orang yang berada di bawah kekuasaan seseorang, dengan maksud memberi hukuman kepada orang itu. Contohnya seperti seorang raja yang memberikan hukuman kepada seorang pemberontak. Dalam ayat ini, ungkapan tersebut dipakai untuk menyatakan bahwa bagi Allah tidak ada suatu keberatan pun untuk melakukan suatu tindakan terhadap Muhammad, kalau ia mengadakan sesuatu yang tidak benar terhadap-Nya. Hal itu sebagai hukuman bagi Nabi saw, bagaimana pun beratnya hukuman itu. Ayat ini juga mengisyaratkan bahwa seandainya Al-Qur'an itu buatan Muhammad, pasti akan ditolak oleh manusia dan beliau akan gagal dalam melaksanakan dakwahnya. Kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya, Muhammad diterima oleh orang-orang beriman karena mereka percaya akan kebenaran Al-Qur'an. Dan ternyata pula bahwa agama Islam makin hari makin berkembang.

Indonesia Terjemahan

niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.

Transliterasi Bahasa Inggris

Laakhathna minhu bialyameeni

Kedua ayat ini menegaskan bahwa Al-Qur'an itu benar-benar berasal dari Allah, bukan buatan Muhammad, syair, atau khayalan tukang tenung, karena tidak seorang makhluk pun yang sanggup membuat seperti ayat-ayat Al-Qur'an itu. Allah menegaskan bahwa seandainya Nabi Muhammad mengatakan sesuatu tentang-Nya dan mengucapkan perkataan yang dikatakannya berasal dari-Nya, padahal Ia tidak pernah menyatakan atau mengatakannya, Allah pasti pegang tangan kanannya untuk menerima hukuman dari-Nya. Bagi Allah tidaklah berat dan sukar menghukumnya dengan hukuman yang sangat besar sekalipun, karena Ia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ungkapan "memegang tangan kanan" (al-akhdhu bil yamin) dalam ayat ini merupakan ungkapan untuk suatu tindakan yang dilakukan terhadap orang yang berada di bawah kekuasaan seseorang, dengan maksud memberi hukuman kepada orang itu. Contohnya seperti seorang raja yang memberikan hukuman kepada seorang pemberontak. Dalam ayat ini, ungkapan tersebut dipakai untuk menyatakan bahwa bagi Allah tidak ada suatu keberatan pun untuk melakukan suatu tindakan terhadap Muhammad, kalau ia mengadakan sesuatu yang tidak benar terhadap-Nya. Hal itu sebagai hukuman bagi Nabi saw, bagaimana pun beratnya hukuman itu. Ayat ini juga mengisyaratkan bahwa seandainya Al-Qur'an itu buatan Muhammad, pasti akan ditolak oleh manusia dan beliau akan gagal dalam melaksanakan dakwahnya. Kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya, Muhammad diterima oleh orang-orang beriman karena mereka percaya akan kebenaran Al-Qur'an. Dan ternyata pula bahwa agama Islam makin hari makin berkembang.

Indonesia Terjemahan

Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.

Transliterasi Bahasa Inggris

Thumma laqataAAna minhu alwateena

Pada kedua ayat ini ditegaskan lagi kekuasaan Allah terhadap makhluk-Nya. Seandainya Allah ingin melakukan sesuatu kepada hamba-hamba-Nya, tidak seorang pun yang dapat menghalanginya, sekalipun tindakan itu adalah tindakan yang menentukan hidup-matinya seseorang, seperti tindakan memutuskan urat nadi jantungnya, yang berakibat kematiannya. Demikian pula kepada Muhammad. Seandainya dia berdusta terhadap Allah, tentu Allah akan marah kepadanya dan menghukumnya dengan hukuman mati, yaitu dengan memutus pembuluh darahnya. Tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi-Nya dari melaksanakan hukuman itu.

Indonesia Terjemahan

Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.

Transliterasi Bahasa Inggris

Fama minkum min ahadin AAanhu hajizeena

Pada kedua ayat ini ditegaskan lagi kekuasaan Allah terhadap makhluk-Nya. Seandainya Allah ingin melakukan sesuatu kepada hamba-hamba-Nya, tidak seorang pun yang dapat menghalanginya, sekalipun tindakan itu adalah tindakan yang menentukan hidup-matinya seseorang, seperti tindakan memutuskan urat nadi jantungnya, yang berakibat kematiannya. Demikian pula kepada Muhammad. Seandainya dia berdusta terhadap Allah, tentu Allah akan marah kepadanya dan menghukumnya dengan hukuman mati, yaitu dengan memutus pembuluh darahnya. Tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi-Nya dari melaksanakan hukuman itu.

Indonesia Terjemahan

Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

Transliterasi Bahasa Inggris

Wainnahu latathkiratun lilmuttaqeena

Al-Qur'an bukanlah perkataan penyair, bukan hasil tenung tukang tenung, dan bukan pula perkataan Muhammad, tetapi adalah kalam Allah yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad saw untuk disampaikan kepada umat manusia. Dengan Al-Qur'an itu, manusia akan beriman dan akan mendapat petunjuk dalam mengayuh bahtera kehidupannya ke pulau yang dicita-citakannya, yaitu kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Dari ayat ini dipahami bahwa manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, memerlukan petunjuk-petunjuk. Petunjuk itu ada yang dapat dicapai oleh akal pikiran, dan ada yang tidak. Yang dapat dicapai oleh akal pikiran ialah seperti bagaimana cara mereka hidup, mencari nafkah, menanam padi, memelihara binatang ternak, bagaimana melindungi diri dari kehujanan dan kepanasan, dan sebagainya. Ada pula petunjuk yang tidak dapat dicapai oleh akal pikiran manusia, sehingga harus ada yang menunjukkannya. Hanya Allah, sebagai pencipta, pemilik dan penguasa seluruh makhluk, yang bisa memberikan petunjuk itu. Semua petunjuk Allah itu termuat dalam Al-Qur'an dan dijelaskan oleh sunah Nabi saw, serta diberikan kepada orang berpikir. Apakah orang kafir memikirkan yang demikian itu?

Indonesia Terjemahan

Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan(nya).

Transliterasi Bahasa Inggris

Wainna lanaAAlamu anna minkum mukaththibeena

Ayat ini merupakan peringatan keras kepada kaum musyrik. Dijelaskan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang terdapat di alam ini, sejak dari yang kecil sampai yang besar, yang halus sampai yang kasar, serta yang tidak tampak sampai yang tampak. Oleh karena itu, Allah mengetahui setiap orang yang mendustakan Al-Qur'an, mengingkari rasul, dan melakukan perbuatan-perbuatan yang terlarang. Maka Allah akan melakukan tindakan dan menghukum dengan seadil-adilnya di antara manusia, sesuai dengan perbuatannya. Dari perkataan "minkum" (sebahagian kamu) yang terdapat dalam ayat ini dapat dipahami bahwa ada di antara orang musyrik itu yang mempercayai kebenaran Al-Qur'an dan Rasulullah. Akan tetapi, karena hawa nafsu, takut dipencilkan kaumnya, takut kehilangan pangkat dan harta, mereka mendustakannya. Allah berfirman: Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya), maka celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan? Sekali lagi, celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan? Kemudian dia (merenung) memikirkan, lalu berwajah masam dan cemberut, kemudian berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri, lalu dia berkata, "(Al-Qur'an) ini hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu). Ini hanyalah perkataan manusia." (al-Muddatstsir/74: 18-25)

Indonesia Terjemahan

Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat).

Transliterasi Bahasa Inggris

Wainnahu lahasratun AAala alkafireena

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Al-Qur'an menimbulkan kekecewaan bagi orang kafir, baik selama hidup di dunia maupun di akhirat. Di dunia mereka kecewa karena pengaruh agama Islam bertambah kuat sehingga pengaruh kepercayaan syirik makin berkurang, bahkan akhirnya hilang seluruhnya tanpa bekas sedikit pun. Al-Qur'an menyatakan kebatilan kepercayaan mereka, seperti menyembah patung yang tidak dapat menimbulkan mudarat dan manfaat. Di akhirat nanti setelah mengalami azab yang dahsyat, mereka menyesal kenapa tidak mengikuti seruan Nabi Muhammad, seperti yang dilakukan orang-orang yang beriman. Akan tetapi, penyesalan mereka itu tidak ada gunanya lagi karena pintu tobat telah tertutup.

Indonesia Terjemahan

Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar kebenaran yang diyakini.

Transliterasi Bahasa Inggris

Wainnahu lahaqqu alyaqeeni

Dalam ayat ini, ditegaskan lagi bahwa Al-Qur'an adalah suatu yang benar dan nyata kebenarannya. Ia benar-benar berasal dari Tuhan semesta alam, bukan perkataan yang diada-adakan Muhammad.

Indonesia Terjemahan

Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar.

Transliterasi Bahasa Inggris

Fasabbih biismi rabbika alAAatheemi

Oleh karena itu, Nabi Muhammad diperintahkan untuk bertasbih dengan menyebut nama Allah dan bersyukur kepada-Nya karena Dia telah melimpahkan rahmat yang tidak terhingga kepadanya dan kepada seluruh manusia berupa Al-Qur'an, sebagai petunjuk dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sesungguhnya Tuhan yang telah memberi rahmat itu adalah Tuhan Yang Mahaagung.
568